Manusia dibentuk dari lingkungan di sekitarnya, orang tua, sekolah, dan teman – teman terdekat. Masa depan kita lima tahun ke depan tergantung dari buku apa yang kit abaca dan dengan siapa kita bergaul. Namun jika kita mau melihat kenyataan di sekitar kita, justru lingkungan sekitar kitalah yang seringkali tidak mendukung atau bahkan meremehkan impian dan cita – cita kita.

Saya jadi teringat masa – masa dimana kita masih berusia 3 – 5 tahun. Pada usia itu orang – orang terdekat disekitar kita selalu mengajarkan kita untuk bermimpilah setinggi langit. Begitu bersemangatnya karena kata – kata dukungan tersebut, dengan polos dan lantang kita mengatakan, “Aku mau jadi Pilot!” “Aku mau jadi dokter!” Namun hal seperti ini sudah tidak pernah terjadi lagi ketika kita sudah memasuki usia dewasa. Ironisnya, ketika kita menyatakan impian kita, maka jangan kaget jika orang di sekitar kita, sahabat terdekat kita, atau bahkan keluarga kita akan berkata “Jangan mimpi tinggi – tinggi, nanti kalu jatuh sakit…” “Kamu boleh bermimpi, tapi harus realistis!”

Pembaca yang budiman, jangan bersedih! Saya mengerti jika Anda pernah mengalami kejadian seperti itu, karena Saya pun pernah mengalami apa yang Anda rasakan. Namun dalam melalui setiap proses munuju impian Saya, Saya memilih untuk menjadi Tuli. Saya memilih untuk tidak mendengarkan perkataan mereka, memakai kacamata kuda, dan terus maju sampai garis Finish! Namun Saya melihat lebih banyak orang yang justru Down ketika orang di sekitar mereka tidak mendukung mereka. Dan lebih parahnya, mereka mengecilkan impian dan cita – cita mereka.

Michael Jordan ditolak masuk team oleh pelatih basket SMU. Namun ketika pada akhirnya Michael Jordan terpilih sebagai pemain basket terbaik di dunia, beliau justru berterima kasih dengan orang – orang yang pernah meragukan dan meremehkan impiannya, termasuuk pelatih SMU yang dulu pernah menolaknya. Michael Jordan mengatakan bahwa mereka yang meremehkan Dia, sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam api. Semakin diremehkan, Michael Jordan semakin terpacu untuk membuktikan dirinya adalah pemain basket kelas dunia.

Kita perlu belajar dengan orang seperti Michael Jordan. Ketika orang lain meremehkan impian Anda, maka tutuplah telinga Anda, jadilah tuli, dan lakukan yang terbaik demi impian dan cita – cita Anda. Mereka boleh saja menertawakan Anda, akan tetapi tertawa di belakang jauh lebih nikmat. Talk Less, Do More!

Bong Chandra,

SEE YOU AT THE TOP!

"cool, calm, confident & relax"

Keep it on screen – think before you print