Archive for January, 2010


Uang

—- oleh Samuel Mulia —-

Gara-gara uanglah seorang anak dicaci maki oleh ayahnya. Sang anak bukan saya. Ini sebuah cerita benar terjadi. Si anak berprinsip uang bukan segalanya, sang ayah malah berprinsip uang itu adalah segala-galanya. Suatu hari sang anak kekurangan uang, ia meminta pertolongan kepada sang ayah. Maka perkataan inilah yang terdengar di telinga si anak. “Makanya percaya sama orang tua, uang itu segalanya. Lihat… butuh uang juga kan elo.”

Gara-gara perkataan itu, ia membencai ayahnya. Prinsipnya uang bukan itu tak berarti uang itu tidak penting. Buktinya ia mengalami betapa pentingnya harus punya uang dan betapa sengsaranya tak punya uang, sampai harus mengemis dan mempertaruhkan segala prinsip dan mungkin harga diri. Prinsip yang berbeda itu membuat perselisihan bertahun lamanya.

Cerita itu membuat saya mengerti mengapa ada kasus ayah membunuh anak atau sebaliknya atau pegawai membunuh atasannya, kakak berkelahi dengan adik hanya gara-gara yang satu ini. Atau yang dahulu baik-baik kemudian menjadi tidak baik-baik. Yang dahulu rendah hati dan rendah diri, bisa menjadi tinggi hati dan tinggi diri. Itu juga mengapa ada perselingkuhan dan ketidaksetiaan dalam bentuk lain.

Bahagia dan tidak bingung
saya dahulu berprinsip seperti cerita sang ayah gara-gara ayah saya yang kikir. Suatu hari saya harus punya uang banyak sekali sehingga saya bisa bebas tak bergantung pada siapa pun. Bahasa Inggris-nya – semoga kali ini saya tak keliru menulis – saya ingin memiliki financial freedom.

Dan keinginan itu makin menjadi-jadi kalau membaca majalah dan bergaul di dunia nyata. Melihat manusia muda belia sudah punya lukisan supermahal, memiliki rumah dua belas ribu meter persegi, dan disebut sebagai salah satu manusia terkaya di jagat raya ini. Itu mengapa saya setuju sekali dengan prinsip sang ayah, uang adalah segalanya.

Bagaimana tidak? Bayangkan kalau saya punya uang banyak, saya bisa memerintahkan sebuah negeri untuk menurunkan atau menaikkan salah satu menterinya, bahkan presidennya, karena dengan uang banyak itu, saya bisa mengatur hidup orang. Mengapa? Karena orang berutang pada saya, si kaya raya itu. Dan uang pengembaliannya dibayar separuh saja, sisa separuhnya untuk saya mendapat fasilitas menurunkan atau menaikkan manusia-manusia yang saya ingin turun atau naikkan.

Kalau saya dipenjara, misalnya, uang adalah segalanya. Tak usah percaya dengan saya, Anda pasti sudah membaca liputan jutaan media mengenai kehidupan di hotel prodeo belakangan ini, bukan? Koq dipenjara sepuluh tahun, seumur hidup saja tak jadi masalah. Lah wong bisa keluar-masuk hanya gara-gara uang dan mengatur bisnis dari dalam penjara dan bertambah kaya di dalam penjara.

Uanglah yang menyebabkan saya iri mengapa saya tidak dianggap oleh salah satu wong sugih di Nusantara ini, hanya karena saya berprofesi kuli tinta yang memang pendapatannya yaaa… gitu deh. Gitu deh senggaranya, maksudnya. Kalau di dalam pesta, ia hanya menyalami tanpa banyak bacot tanpa menatap mata saya. Tapi berbeda halnya kalau menyelami teman saya yang memang kaya raya. Ia pasti menepuk bahu teman saya itu sambil berkata keras tanpa perlu toak. “ini loh anaknya (dia menyebut silsilah keluarga teman saya itu)… wah… muda-muda kaya raya… kalian mesti kenal orang ini… orang heubat.”

Makin bahagia dan jadi bingung
Seorang pribadi kondang di negeri ini sudah menasihati saya dari awal tak ada gunanya mencintai dunia kuli itu. “Ndang cepet nggolek gawean liyo. Ra bakal mundak sugih kowe.” (cepat-cepat cari pekerjaan lain. Tak bakal bertambah kaya kamu). Ia kemudian melanjutkan begini. “sebutannya saja sudah kuli. Bagaimana mau kaya raya. Ka-u-el-i. Kuli. Kalau ka-a-ye-a… Kaya. Bedo, no?”

Terus saya juga mendapat nasihat dari teman saya kalau uang itu bukan segalanya, seperti pendapat si anak tadi. Saya tak mengerti mengenai nasihat itu. Ia kemudian mengatakan, kebahagiaan itu tak hanya punya uang.

Saya makin tak mengerti kalau saya membayangkan kalau saya punya, uang, saya sangat bahagia. Waktu itu saya berpikir, apa, ya, mungkin saja istilah itu ada karena yang menciptakan pandangan itu memang enggak perbah kaya san sudah dicoba beberapa kali, ya, tetap enggak kaya. Jadi mencari sudut pandang yang kelihatan mulia, tapi sesungguhnya tak benar-benar amat. Itu pikiran saya saja.

Karena setelah melihat orang yang tak punya uang sekalipun, perselingkuhan juga terjadi, pembunuhan dan kebahagiaan juga dialami, sama saja dengan orang yang superkaya. Jadi saya bingung sampai sekarang dengan kalimat uang tak bisa membeli kebahagiaan. Ia pastinya bisa. Bisa beli tas bermerek, terus bahagia. Bisa beli koleksi lukisan termahal di dunia dan bahagia. Bisa membunuh pesaing, yaa… bahagia. Perkawinan yaa bisa bahagia.

Perselingkuhan dalam perkawinan? Lha wong sopir sya di kantor lama yang gajinya sebelas dua belas sama saya saja istrinya satu, selingkuhannya tiga. Satu sopir lagi malah menghamili anak pejabat dan mereka saling cinta dan si anak pejabat tak keberatan jadi istri kedua. Dengan memiliki banyak uang, saya bisa berbakti membantu korban gempa sampai membiayai pendidikan anak cacat dan yang waras sekalipun.

Saya pernah dinasihati lagi, katanya akar dari segala kejahatan itu adalah cinta uang. Saya tambah bingung lagi. Dengan IQ, SQ, EQ saya yang lumayan, lumayan datar maksudnya, maka cinta uang tak akan jadi masalah. Karena tanpa mencintai uang yang miliki, maka investasi tak akan pernah terjadi. Royal adalah bentuk tidak mencintai uang. Karena cintalah saya mengembangkan uang menjadi lebih banyak, dengan demikian saya bisa paling tidak membantu menyejahterakan orang lain.

Kalau kemudian manusianya yang mencintai uang itu jadi kemaruk, sombong, dan jadi anak buah setan, maka yang salah bukan cinta uangnya, otaknya saja yang enggak beres. Karena seperti cinta, uang itu punya sengat. Masalahnya mau dicengat atau tidak? Yaa… tak beda banyak dengan cinta. Mau dibuat buta, apa memilih untuk menginjak bumi?

Cinta itu tak pernah buta, yang tak tahan menjadi buta itu manusianya. Saya jadi bingung sendiri nih. Awalnya saya berpikir artikel ini akan diakhiri dengan menyetujui pendapat si anak, koq sekarang saya malah pro bapaknya. Piye toh

Keep it on screen – think before you print

3 x 8 = 23

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik.
Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.
Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
Pembeli berteriak: "3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu?
Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".
Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"
Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"
Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.
Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3×8 = 23.
Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.
Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius
tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.
Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.
Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai,
dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."
Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir,
kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius
dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.
Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.
Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati
ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh.
Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"
Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,
makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.
Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".
Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu.
Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun.
Murid benar2 malu." Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.
Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
Banyak hal ada kadar kepentingannya.
Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.
Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)
Bersikeras melawan istri. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Istri tidak mau menghirau kamu, semua harus "do it yourself")
Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

— all rights are reserved —

Keep it on screen – think before you print

— oleh Elvyn G. Masassya (Praktisi Keuangan) —

Ketika krisis ekonomi terjadi tahun 1997 dan 2008, cukup banyak orang berhasil dalam berinvestasi. Tetapi, pada tahun-tahun ketika ekonomi bertumbuh pesat, ada juga yang gagal berinvestasi. Bagaimana resolusi investasi pada Tahun Macan ini?

Investasi dibagi menjadi beberapa jenis. Untuk memudahkan, kita bagi menjadi dua area: investasi sector riil dan investasi pasar modal. Kedua area tersebut tidak bisa dilepaskan kondisinya dari factor makroekonomi dan factor internal pelaku atau investor.

Contoh pengaruh factor ekonomi adalah laju inflasi. Kalau inflasi tinggi, tingkat bunga juga akan tinggi sehingga pemilik dana akan menempatkan uangnya di bank. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah, pemilik dana akan menempatkan dana pada saham. Tetapi, bunga rendah, termasuk bunga pinjaman, sektor riil akan bergerak. Bila kinerjanya bagus, harga saham juga berpotensi menguat.

Dalam realitasnya, kita melihat kondisi perekonomian Indonesia tahun 2009 jauh lebih baik daripada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 4 persen. Nilai tukar rupiah bertengger di sekitar Rp 9.500 per dollar AS. Laju inflasi juga tergolong sangat rendah, yakni di bawah 3 persen.

Indeks pasar saham berada pada angka 2.530-an. Ini jauh lebih tinggi daripada tahun 2008 yang berada pada angka 1.355. Bursa Efek Indonesia bahkan tergolong salah satu bursa yang memberi hasil tertinggi di dunia yaitu mencapai 86 persen.

Fakta yang terjadi pada setiap investor bisa sangat berbeda. Di pasar modal, misalnya. Kendati secara umum mayoritas investor mestinya menuai keberhasilan, tetapi bila pemilihan waktu masuk membeli saham keliru bukan tidak mungkin yang dituai kegagalan alis merugi. Walaupun secara menyeluruh indeks meningkat hingga 86 persen, tetapi tetap ada saham-saham yang harganya jatuh, khususnya saham berkategori “gorengan”.

Dari paparan diatas, jelas bahwa tidak peduli tahun kapan pun, yang paling berpengaruh adalah cara investor menyikapi berbagai fenomena ekonomi pada tahun tersebut. Demikian pula pada Tahun Macan ini.

Bagaimana perkiraan ekonomi makro? Consensus para ekonom dan juga proyeksi beberapa lembaga riset ternama memperlihatkan tahun 2010 bisa lebih baik daripada tahun 2009. Untuk pertumbuhan ekonomi, misalnya, diperkirakan bisa di atas 5 persen. Ini masih lebih tinggi ketimbang 2009 yang diperkirakan 4,4 persen.

Demikian juga dengan nilai tukar rupiah, diperkirakan akan menguat dan bisa berada di angka Rp 9.000 per dollar AS. Di sisi lain, laju inflasi diduga akan sekitar 6 persen. BI rate diperkirakan meningkatkan menjadi 7.5 persen, paling tidak itu akan terjadi pada semester kedua 2010. Dampaknya, suku bunga dana mestinya juga lebih tinggi dari sekarang. Sementara untuk pasar modal, banyak kalangan yakin angka indeks masih akan tumbuh 20-25 persen dan berada pada kisaran 2.900 – 3.000 pada akhir tahun 2010.

Tentukan Tujuan

Dalam realitasnya, investasi bersifat dinamis dan lebih dipengaruhi perilaku saat keputusan investasi dilakukan. Lalu, bagaimana konkretnya?

Pertama, kembali ke rumus awal, Tentukan tujuan keuangan pada 2010. Dengan perkiraan keadaan ekonomi akan lebih baik, mestinya tujuan keuangan juga harus lebih menantang.

Kedua, tentukan cara mencapai tujuan keuangan melalui investasi dengan mengacu pada berbagai asumsi ekonomi. Siapkan alokasi investasi strategic asset allocation ke berbagai jenis instrument investasi. Bila Anda memiliki banyak sumber dana dan ingin masuk ke semua jenis investasi, baik sector riil maupun sector keuangan, maka alokasi tentu berbeda dari tahun sebelumnya.

Ketiga, pastikan ekspektasi rasional Anda terhadap imbal hasil dari semua instrument investasi yang dipilih. Dalam hal ini, penggunaan logika dan analisis sangat penting. Jangan berkeyakinan bila pasar modal akan seperti tahun 2009 yang tumbuh 86 persen. Untuk mengukur berapa kemungkinan bertumbuhnya, lihat riwayat tahun-tahun sebelumnya.

Itu sebabnya banyak analis yakin indeks pasar modal akan naik hanya sekitar 20 persen, itu berarti ekspektasi Anda juga sebaiknya pada kisaran angka tersebut.

Lalu jika dihitung menyeluruh dengan menggabungkan ekspektasi imbal hasil di deposito, obligasi, reksa dana atau investasi lain, tentu akan menghasilkan angka yang boleh jadi tidak setinggi itu.

Dari paparan diatas jelas, jika Anda ingin membuat resolusi investasi pada tahun 2010, maka siapkan beberapa resolusi yang masuk akal. Contohnya, investasi tetap bertumbuh berkelanjutan dan memiliki pencapaian tertentu. Perbaiki imbal hasil setiap jenis instrument investasi. Itu yang Utama.

Resolusi lain, misalnya, sempurnakan pola pengambilan keputusan, tidak lagi melibatkan perasaan atau pengaruh orang lain. Ini penting sebab beberapa kegagalan ataupun keberhasilan investasi Anda tahun 2009 boleh jadi bukan karena keputusan sendiri melainkan karena dorongan eksternal.

Kondisi seperti ini jelas tidak akan berulang. Jadi, kesimpulannya, resolusi investasi tidak selalu mesti dalam bentuk angka, tetapi bisa saja lebih fundamental dan berdampak jangka panjang. Dengan kata lain, membuat target kualitatif adalah resolusi yang lebih membumi.

— Kompas, Minggu, 17 Januari 2010 —

“cool, calm, confident & relax”

Keep it on screen – think before you print

—- all copyrights reserved —-

Keep it on screen – think before you print

Asma-ul Husna

Allahu Akbar !

Saya tidak pernah menyangka-nyangka bahwa dengan meneruskan kalimat ini ke rekan dan saudara sekalian, Allah memberikan saya rejeki yang tidak disangka-sangka. ..

Memang tidak persis 12 jam setelah saya kirimkan pesan itu… tapi limpahan karuniaNya kepada saya sungguh diluar pemikiran saya…
Subhanallah ! Alhamdulillah. …

, Allahuma shalli alaa Muhammad wa’ala aali Muhammad "

kirim kalimat ini ke 12 orang yang kamu anggap baik di hidupmu dan posisi keuanganmu akan membaik dan buktikan dalam 12 jam kamu harus percaya akan keajaiban bulan ini

AL-QAYYUM (terhindar dari mara bahaya)
AL-MAJID (hati & pikiran akan bersih)
AL-WAJID (dikaruniai kekayaan batin dan kemantapan jiwa)
AL-WACHID (diberi ketenangan & dibebaskan dari rasa takut)
AL-AHAD (melupakan sifat2 yg dinisbahkan kpd diri kita sendiri atau orang lain)
AL-SAMAD (dibebaskan dari kekurangan sandang pangan + suami istri belum punya anak akan dikabulkan dzikirnya)
AL-KADIR (segala maksud & cita2 akan berhasil)
AL-MALIK (dihargai orang secara wajar & hidup kita berkecukupan)
AL-RAHMAN (memiliki sifat kasih sayang, hati terang, tidak pelupa)
AL-RAHIM (memiliki sifat kasih sayang & orang lain akan menyayangi serta memberikan kemudahan)

ALLAH SWT TIDAK PERNAH TIDAK DAPAT MENYEMPURNAKAN PESANNYA, KALA KAMU MENGHANTAR BERITA INI KEPADA 12 ORANG INSYAALLAH KAMU AKAN MENDAPATKAN BERITA BAIK ESOK. AMIIIIIIN…………..

—- all copyrights reserved —-

Keep it on screen – think before you print

Manusia dibentuk dari lingkungan di sekitarnya, orang tua, sekolah, dan teman – teman terdekat. Masa depan kita lima tahun ke depan tergantung dari buku apa yang kit abaca dan dengan siapa kita bergaul. Namun jika kita mau melihat kenyataan di sekitar kita, justru lingkungan sekitar kitalah yang seringkali tidak mendukung atau bahkan meremehkan impian dan cita – cita kita.

Saya jadi teringat masa – masa dimana kita masih berusia 3 – 5 tahun. Pada usia itu orang – orang terdekat disekitar kita selalu mengajarkan kita untuk bermimpilah setinggi langit. Begitu bersemangatnya karena kata – kata dukungan tersebut, dengan polos dan lantang kita mengatakan, “Aku mau jadi Pilot!” “Aku mau jadi dokter!” Namun hal seperti ini sudah tidak pernah terjadi lagi ketika kita sudah memasuki usia dewasa. Ironisnya, ketika kita menyatakan impian kita, maka jangan kaget jika orang di sekitar kita, sahabat terdekat kita, atau bahkan keluarga kita akan berkata “Jangan mimpi tinggi – tinggi, nanti kalu jatuh sakit…” “Kamu boleh bermimpi, tapi harus realistis!”

Pembaca yang budiman, jangan bersedih! Saya mengerti jika Anda pernah mengalami kejadian seperti itu, karena Saya pun pernah mengalami apa yang Anda rasakan. Namun dalam melalui setiap proses munuju impian Saya, Saya memilih untuk menjadi Tuli. Saya memilih untuk tidak mendengarkan perkataan mereka, memakai kacamata kuda, dan terus maju sampai garis Finish! Namun Saya melihat lebih banyak orang yang justru Down ketika orang di sekitar mereka tidak mendukung mereka. Dan lebih parahnya, mereka mengecilkan impian dan cita – cita mereka.

Michael Jordan ditolak masuk team oleh pelatih basket SMU. Namun ketika pada akhirnya Michael Jordan terpilih sebagai pemain basket terbaik di dunia, beliau justru berterima kasih dengan orang – orang yang pernah meragukan dan meremehkan impiannya, termasuuk pelatih SMU yang dulu pernah menolaknya. Michael Jordan mengatakan bahwa mereka yang meremehkan Dia, sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam api. Semakin diremehkan, Michael Jordan semakin terpacu untuk membuktikan dirinya adalah pemain basket kelas dunia.

Kita perlu belajar dengan orang seperti Michael Jordan. Ketika orang lain meremehkan impian Anda, maka tutuplah telinga Anda, jadilah tuli, dan lakukan yang terbaik demi impian dan cita – cita Anda. Mereka boleh saja menertawakan Anda, akan tetapi tertawa di belakang jauh lebih nikmat. Talk Less, Do More!

Bong Chandra,

SEE YOU AT THE TOP!

"cool, calm, confident & relax"

Keep it on screen – think before you print

Penghalang terbesar manusia untuk meraih sukses dan keberhasilan adalah rasa takut. Takut akan kegagalan, takut akan penolakan, takut akan kerugian, dan takut akan ketidak pastisan. Bohong besar jika di dunia ini ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa rasa takut. Saya percaya setiap orang memliki rasa takut, hanya saja memiliki tingkat intensitas yang berbeda.

Rasa takut adalah pemberian berharga dari Tuhan. Tanpa rasa takut kita tidak akan pernah tahu apa itu keberanian, tanpa rasa sedih kita tidak akan pernah tahu apa itu kebahagiaan. Sebagian besar orang menjadikan rasa takut sebagai kelemahan mereka, sebaliknya orang sukses selalu menjadikan rasa takut sebagai kekuatan mereka. Beberapa orang sering bertanya hal ini kepada Saya, “Bagaimana mungkin menjadikan rasa takut sebagai kekuatan?!” Saya selalu menjawab, “Jauh lebih mudah membalikan rasa takut kita menjadi kekuatan, dibanding menghilangkan rasa takut itu sendiri.

Apakah Anda pernah melihat seorang yang tidak bisa berlari, tiba – tiba berlari seperti layaknya pelari kelas dunia setelah dikejar oleh anjing? Apa yang membuat orang itu bisa berlari dengan kencang? Jawabannya adalah “Rasa Takut”.terhadap anjing. Terkadang potensi dan kekuatan yang terpendam dalam diri kita akan keluar ketika kita mengalami rasa takut. Jangan jadikan rasa takut Anda sebagai kelemahan, tetapi jadikan rasa takut Anda sebagai kekuatan.

Seorang Sales yang sukses juga memiliki rasa takut, tapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut ditolak oleh calon pelanggannya, tetapi ia takut jika ia tidak berjuang menjadi seorang sales yang sukses maka ia tidak bisa membahagiakan keluarganya. Seorang pengusaha yang sukses juga memiliki rasa takut, tetapi ketakutan yang terbalik. Ia bukan takut rugi dalam berinvestasi, tetapi ia takut jika ia tidak berinvestasi ia akan kehilangan kesempatan emas. Rasa takut bisa menjadi batu sandungan bagi setiap orang, namun rasa takut juga bisa menjadi batu lompatan untuk meraih kesuksesan

Ketakutan sesungguhnya adalah hasil dari imajinasi yang kita ciptakan sendiri. Apa yang kita takuti tidaklah semenakutkan apa yang sebenarnya. Pesan Saya hanya satu, Do What You Fear, Watch it Disappear! Lakukan apa yang Anda takuti, maka Anda akan melihat ketakutan tersebut lenyap begitu saja.

~Original Article by Bong Chandra~

"cool, calm, confident & relax"

Keep it on screen – think before you print

Orang tua mana yang pernah mengajari anaknya untuk berbohong dan sekolah mana yang pernah mengajari muridnya untuk berbohong. Namun walaupun tidak pernah ada mata pelajaran berbohong, kita tetap saja ahli dan cekatan dalam berbohong (apalagi dalam keadaan terdesak). Sebagian besar orang berbohong untuk kepentingan dan keuntungan diri mereka sendiri. Mereka yang sering berbohong mengatakan, “Kalau bohong besar memang tidak boleh, tapi kalau bohong kecil itu sah – sah saja…” Di luar dari apakah anda setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut, tahukah Anda apa yang menjadi kebohongan terbesar yang sering dilakukan manusia?

Salah satu kebohongan terbesar yang sering dilakukan oleh manusia adalah ketika mereka berkata kepada diri sendiri, “Aku tidak sanggup melakukannya, aku terlalu muda, aku tidak mempunyai modal, pendidikanku tidak tinggi, aku tidak mempunyai pengalaman, orang tuaku tidak mendukung, dan sebagainya.” Itulah kebohongan terbesar. Mereka yang gagal adalah mereka yang sering berbohong kepada diri mereka sendiri.

Setiap manusia memiliki potensi yang tidak terbatas ketika mereka jujur terhadap diri mereka sendiri. Bill Gates memulai bisnisnya di garasi rumah, Bob Sadino tidak memiliki pendidikan yang tinggi, Valentino Rossi tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya, dan Bong Chandra menjadi Motivator di usia 18 tahun. Berapapun usia Anda, apapun pendidikan Anda, dan berapapun modal yang Anda miliki, semua itu bukanlah penghalang terbesar Anda dalam meraih kesuksesan. Penghalang terbesar adalah diri Anda sendiri.

Jika Anda berpikir Anda diciptakan untuk menjadi pecundang, Anda lagi – lagi telah berbohong. Anda diciptakan untuk menjadi pemenang bukan pecundang, Anda diciptakan untuk melakukan pekerjaan yang besar bukan pekerjaan kecil, Anda belum mengeluarkan semua potensi yang Anda miliki. Berhentilah berbohong, Saya tahu dan percaya Anda dapat melakukannya. Jika tidak ada seorangpun yang mempercayai Anda, ketahuilah bahwa mereka juga sedang berbohong. Percayalah dengan diri Anda, percaya bahwa Anda dapat melakukannya, itulah kejujuran sejati.

~Original Article by Bong Chandra~

Keep it on screen – think before you print

Memulai Usaha

Cara Memulai Usaha
Usaha mandiri menjadi salah satu alternatif mendapatkan sumber pendapatkan saat ini. Kesadaran bahwa tidak bisa menggantungkan hidup dari bekerja, menjadikan geliat bisnis semakin bergairah. Sayangnya masih banyak orang yang memulai bisnis dengan cara yang salah, dengan cara yang masih digunakan pada saat revolusi industri dulu. Padahal jaman sudah berubah. Konsep bisnis jaman dahulu tentu akan berbeda dengan jaman sekarang. Lensa ini akan memandu Anda untuk memahami gambaran besar bagaimana memulai suatu usaha agar Anda tidak salah jalan.

Langkah Awal Buka Usaha
Apa Yang Dibutuhkan Pasar?

Langkah awal buka usaha ialah kita harus bertanya tentang apa yang dibutuhkan oleh pasar. Bukan sebaliknya kita membuat produk terlebih dahulu tanpa mengetahui apa yang butuhkan oleh pasar. Jika kebetulan dibutuhkan, Anda beruntung. Jika tidak dibutuhkan? Maka Anda akan buntung. Saat awal, Anda harus memastikan bahwa produk Anda dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk mengetahui hal ini, tidak bisa dilakukan dengan kira-kira saja. Misalnya: “semua orang butuh sembako”. Apakah bisnis sembako akan menguntungkan? Belum tentu, Anda harus melihat supply-nya. Jika dilingkungan Anda sudah banyak yang jual sembako, maka bisnis tidaklah begitu menjanjikan. Yang dimaksud dibutuhkan oleh pasar ialah pasar benar-benar membutuhkan sementara penyedia produk atau jasa tersebut masih kurang. Selain itu kita juga harus memperhatikan jumlah pasar yang membutuhkan produk tersebut. Jika sedikit, maka bisa jadi ide bisnis Anda kurang menjanjikan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pasar. Tentu tidak akan bisa dibahas disini karena pembahasannya memerlukan ruang yang sangat besar. Anda perlu mencari rujukan lain bagaimana mengetahui kebutuhan pasar. Untuk saat ini, yang penting Anda menyadari konsep yang benar dalam memulai bisnis. Pasar dulu baru membuat produk, bukan sebaliknya membuat produk dulu baru mencari pasar.

Peluang Usaha Itu Banyak
Jangan bingung memilih usaha, pilihlah yang Anda sukai

Berikut adalah beberapa ide bisnis yang bisa Anda jalani. Silahkan pilih yang sesuai dengan minat Anda. •Membuat Produk Sendiri. Anda bisa berbisnis dengan membuat produk sendiri, baik pabrikasi maupun industri rumahan. •Memberikan Jasa. Punya keahlian? Siapa yang membutuhkan keahlian Anda? Jika Anda bisa mengidentifikasikan siapa saja yang butuh keahlian Anda dan jumlah mereka banyak, maka Anda bisa menjual jasa Anda. •Menjadi Broker. Tidak punya produk? Tidak punya keahlian? Jangan pesimis, jualah produk dan jasa orang lain. •Jual Keahlian Anda. Jika Anda memiliki keahlian, selain menawarkan jasa, Anda bisa menawarkannya dalam bentuk sebuah buku atau ebook.

url: http://www.squidoo.com/memulai-usaha